Wednesday, March 24, 2010

DO YOU WANT TO SPARED FROM DEMENTIA ?




DO YOU WANT TO SPARED FROM DEMENTIA ?
READING IS ONE THE BEST SOLUTION

APAKAH ANDA INGIN TERHINDAR DARI PENYAKIT PIKUN ?
MEMBACA ADALAH SALAH SATU SOLUSI TERBAIK



[ENGLISH]
Reading is an activity that brings many benefits for the reading of our knowledge will increase. Whether it is knowledge related to science or just a news or information. In addition, experts say that with a lot of reading, we are released from the brain disease. A researcher from the Henry Ford Health System, Dr.. C. Edward Coffey, proving that just by reading a book one will be spared from the disease "Dementia". Dementia is a disease that damages the brain. When exposed to dementia, can be sure someone will be difficult to avoid dementia. This happens because the reading can create a kind of buffer layer that protects the brain changes and change.


Brain research has discovered the benefits of the latest reading in growing dendrites, one component of the brain's nerve cells or neurons. Read new words can stimulate the brain, because the brain likes to challenge and new things. Reading is a challenging activity and always bring someone to enter new territory.


Recognized or not, a lot of smart and intelligent people because of diligent reading. Reading also can make people more mature. Adults here means having a mindset that no longer childish. By reading, one can look at every problem of life not as a burden, but the challenges that must be resolved. Problems in life are seen not only from one side, but from different sides. People who look at problems from different sides of life is usually more prudent and wise in life.

However, it is unfortunate that the public interest in reading from Indonesia is still low. Taufiq Ismail, a famous Indonesian writer says that. "We have become a near-sighted people to read books and write lame". This phrase must have had a very strong reason. And, true, our problem is the low interest in reading. If offered a reading book, not a few of us who reject the grounds do not have time to read. Our society prefers the medium of television from the book. Epilepsy is also mentioned that the television was still very behind compared to the book. Television is a "passive media" that does not invite us to participate in learning or creative thinking. But this information is not up to us because of our lack of reading.

Very different from reading culture of Japanese society and other developed nations. Everywhere they always bring a book reading. If there is spare time they are filled with reading. So it is not surprising that their science is more advanced than we are. Indonesian society is more like girl talk and oral culture. More of his daydream rather than reading activity. This we can see from our own behavior as well as the people around us. And lots of free time we can use to read. For example when you're waiting for the plane departure, at the bus stop, terminal, even for people who do not have health problems if you read the above vehicles, can use the time to read. Five minutes of reading can broaden our knowledge. We can build our inner motivation to expand reading, including reading biographies of successful people.

One doctor from Saudi Arabia named Dr. Al Qarni Aidh in his book "Laa Tahzan" (Do not be sad) wrote 10 reading benefits:


1. When someone is busy reading, someone blocked entry into stupidity


2. The habit of reading to people too busy to connect with the people lazy and do not want to work


3. With a lot of reading, one can develop flexibility and fluency in spoken


4. Reading helps develop thinking and clear thinking


5. Reading increases a person's knowledge and understanding of memory in mengingkatkan


6. By reading a person can often benefit from the experience of others, such as copying the wisdom of the wise and the intelligence of the scholars


7. With a lot of reading, one can develop his abilities, both to receive and process knowledge as well as to study the various disciplines and their applications in life


8. Will increase one's beliefs when he read the books useful


9. Reading helps a person to refresh his mind from the clutter and save time so as not in vain,. With a lot of reading, one can master a lot of words and sentences to learn the various models


10. Furthermore, it can increase its ability to absorb concepts and to understand what is written on the line by line (to understand what is implied).


Of several explanations above, we can draw the conclusion that the habit of always reading will bring huge benefits. Not only for ourselves, but also for other people if we want to share knowledge with them. Therefore I invite the reader to turn all of this reading culture anywhere and at any time to read.


[BAHASA INDONESIA]

Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat karena dengan membaca pengetahuan kita akan bertambah. Baik itu pengetahuan yang berhubungan dengan keilmuan maupun hanya sekedar berita atau informasi. Di samping itu menurut para ahli bahwa dengan banyak membaca maka kita akan terlepas dari penyakit otak. Seorang peneliti dari Henry Ford Health System, Dr. C. Edward Coffey, membuktikan bahwa hanya dengan membaca buku seseorang akan terhindar dari penyakit “Demensia”. Demensia adalah penyakit yang merusak jaringan otak. Apabila terkena demensia, bisa dipastikan seseorang akan sulit terhindar dari kepikunan. Hal ini terjadi karena membaca dapat menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti perubahan otak.

Riset-riset otak mutakhir telah menemukan manfaat membaca dalam menumbuhkan dendrit, salah satu komponen sel saraf otak atau neuron. Membaca kata-kata baru dapat merangsang otak, karena otak suka akan tantangan dan hal-hal baru. Kegiatan membaca adalah kegiatan yang penuh tantangan dan senantiasa membawa seseorang untuk memasuki wilayah baru.

Diakui atau tidak, banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.

Akan tetapi sungguh sangat disayangkan bahwa minat membaca dari masyarakat Indonesia masih rendah. Taufiq Ismail seorang sastrawan Indonesia yang terkenal mengatakan bahwa. “Kita telah menjadi bangsa yang rabun membaca buku dan lumpuh menulis”. Ungkapan ini tentunya punya alasan yang sangat kuat. Dan, benar adanya, persoalan kita adalah minat baca yang rendah. Jika ditawari buku bacaan, tidak sedikit dari kita yang menolak dengan alasan tidak punya waktu untuk membaca. Masyarakat kita lebih menyukai media televisi dari pada buku. Ayan juga menyebutkan bahwa televisi masih amat ketinggalan dibandingkan dengan buku. Televisi merupakan “media pasif” yang tidak mengajak kita berpartisipasi dalam belajar atau berpikir kreatif. Namun hal informasi ini tidak sampai kepada kita karena kita kurang membaca.

Sangat berbeda dengan budaya membaca masyarakat Jepang dan negara-negara maju lainnya. Ke mana-mana mereka selalu membawa buku bacaan. Jika ada waktu luang mereka mengisinya dengan membaca. Sehingga tidak mengherankan jika ilmu pengetahuan mereka lebih maju daripada kita. Masyarakat Indonesia lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Lebih banyak ngelamun-nya ketimbang melakukan aktivitas membaca. Hal tersebut bisa kita saksikan dari perilaku kita sendiri maupun orang-orang di sekeliling kita. Padahal banyak waktu luang yang bisa kita manfaatkan untuk membaca. Misalnya ketika sedang menunggu keberangkatan pesawat, di halte, terminal, bahkan bagi orang yang tidak memiliki gangguan kesehatan jika membaca di atas kendaraan, bisa memanfaatkan waktunya untuk membaca. Lima menit membaca sudah bisa menambah wawasan pengetahuan kita. Kita bisa membangun motivasi dalam diri kita dengan memperbanyak membaca termasuk membaca biografi orang-orang sukses.

Salah seorang Doktor dari Arab Saudi yang bernama Dr. Aidh Al Qarni dalam bukunya ”Laa Tahzan” (Jangan bersedih) menulis 10 manfaat membaca :


1. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan


2. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja


3. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata


4. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir


5. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan mengingkatkan memori dalam pemahaman


6. Dengan sering membaca seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana


7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya di dalam hidup


8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat


9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia,. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat


10. Lebih lanjut lagi, ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis di antara baris demi baris (memahami apa yang tersirat).


Dari beberapa penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa membiasakan diri untuk selalu membaca akan mendatangkan manfaat yang sangat besar. Bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk orang lain asal kita mau berbagi ilmu dengan mereka. Karena itu saya mengajak kepada pembaca sekalian untuk menghidupkan budaya membaca ini di mana saja dan kapan saja ada waktu untuk membaca.