Sunday, March 21, 2010

CIRCUMSITION, SUNAT MENCEGAH RESIKO TERTULAR HIV/AIDS

New York - Bukti baru menyebutkan sunat dapat mencegah tertular HIV (virus yang melemahkan kekebalan tubuh), juga penyakit lain yang mematikan jutaan orang. Kini beberapa dokter mempertimbangkan kembali pandangan mereka tentang prosedur ini.Sunat adalah prosedur operasi yang sudah umum. Tetapi juga menjadi hal yang sensitif jika terkait budaya dan agama. Bahkan di komunitas medis sendiri, masih ada perdebatan dan pro-kontra mengenai alasan dilakukannya sunat pada anak lelaki.

Selama beberapa dekade, sadar akan kepekaan ini, kalangan medis diam tentang sunat.Sekarang bukti-bukti memperlihatkan bahwa prosedur memotong kulup pada penis dapat mencegah sejumlah penyakit menular seksual.

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, di Afrika Selatan, Kenya, dan Uganda antara 2005 dan 2007 menunjukkan bahwa sunat pada laki-laki dewasa mengurangi risiko tertular HIV hingga 50 - 60 persen. Hal ini telah mengarah ke pengembangan program yang menawarkan sunat di sejumlah negara Afrika, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia, dengan prediksi bahwa dalam jangka panjang sunat dapat menyelamatkan jutaan nyawa.

Sunat sempat memicu kontroversi di Amerika. "Sunat merupakan prosedur medis yang tidak etis," kata Georganne Chapin, direktur eksekutif Intact America, yang bersikap kontra terhadap sunat. "Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan tindakan ini pada anak cowok mereka.

"Dengan mencermati bukti-bukti manfaat sunat, seperti yang diperoleh peneliti dari CDC di tiga negara Afrika tersebut, Ronald H. Gray, profesor pada Universitas Johns Hopkins, mengatakan, "Bukti-bukti yang diperoleh makin kuat dengan adanya hasil uji coba tentang potensi manfaat sunat.""Sunat secara substansial tentu akan mencegah sejumlah infeksi," kata Gray.

"Risikonya jauh lebih kecil dibanding manfaatnya."Selain mengurangi risiko HIV, riset menunjukkan sunat memotong risiko terkena HPV (virus penyebab kanker leher rahim) dan herpes, menurut ulasan Gray yang diterbitkan Januari 2010 di Archives of Pediatric & Adolescent Medicine. Menurut Gray, perempuan yang berhubungan seks dengan pria yang bersunat sedikit kemungkinan terkena HPV dan infeksi bakteri.