Monday, April 5, 2010

SINUSITIS, BAGAIMANA MENGHADAPINYA ?



Sinusitis, bagaimana menghadapinya?


(Bahasa Indonesia Version)

Selesma yang umumnya dianggap penyakit rutin setiap pergantian musim, tetapi bagi penderita sinusitis lebih dari derita yang tiada berakhir, kepala terasa nyeri untuk nenunduk, hidung tersumbat, ingus kuning kehijauan tak henti mengalir, hidung berbau tak sedap. Apa yang harus dilakukan untuk meredakan infeksi dan radang sinus itu ?
Pada tahap pertama, sinusitis dapat diobati dengan obat-obatan tradisional dan antibiotik yang membunuh bakteri penyebab infeksi. Andai kata Anda penderita sinusitis kronis atau musiman, jangan sepelekan penyakit itu, sebab, salah diagnosa dan terapi, penyakit pun akan tetap saja membandel. Rongga hidung terdiri dari empat set rongga cekung, lapisan dengan selaput tipis terletak di atas, belakang dan samping hidung. Fungsi utamanya menghasilkan lendir, normalnya sampai dua liter perhari untuk membersihkan bakteri, debu, dan polutan lain yang ikut terhirup waktu bernafas. Lapisan cilia ( bulu getar ) yang mirip dengan rambut di rongga hidung berguna untuk menyapu lendir sampai ke hidung, kemudian ke bagian belakang kerongkongan yang ditelan dan dilarutkan oleh asam pencernaan. Lapisan cilia tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya bila rongga hidung meradang. Akibatnya, lendir terjebak di dalam rongga dan menjadi tempat pembiakan bakteri.

Sebenarnya ada dua macam sinusitis yang masing-masing membutuhkan terapi tersendiri. Sinusitis akut lebih umum terjadi dan di sertai selesma, penderitaan ini biasanya dapat disembuhkan dalam waktu kurang dari tiga minggu, bila dideteksi lebih dini biasanya memberi hasil yang cepat dan optimal, cukup dengan meminum obat-obatan di rumah.
Beberapa langkah terapi berikut :
  • Manfaatkan dengan air panas. Saat mandi, gunakan shower air hangat, usap dahi, hidung dan dagu dengan waslap yang dibasahi air panas, agar lubang hidung terbuka lebar. Rongga hidung yang kering lebih mudah terinfeksi daripada yang basah.
  • Gunakan obat semprot bergaram. Caranya sangat mudah, hanya di semprot atau di teteskan kedalam hidung, selaput akan lembab, bakteri dan debu pun terbuang, cuma jangan di gunakan lebih dari 4-6 hari, efeknya akan memburuk dan justru bisa menyebabkan peradangan. Akibatnya hidung menjadi tambah tersumbat dan Anda pun membutuhkan dosis obat ini yang lebih banyak lagi, ketahuilah, semakin sering obat semprot digunakan, kian buruk kondisi hidung. Perbanyak memakan makanan yang pedas, umumnya makanan berbumbu pedas dapat memperlebar lubang hidung.
  • Usahakan hidung selalu dalam kondisi lembab, terutama tatkala cuaca di luar panas terik.
  • Perbaiki daya tahan tubuh. Caranya, istirahat yang cukup dan makan panganan yang penuh gizi. kurangi merokok atau kalau bisa berhenti merokok.
Sinusitis yang kronis, dengan infeksi terus-menerus, kebanyakan yang terjadi akibat infeksi berulang-ulang atau sebelumnya tidak tuntas di tangani. Gejalanya berupa batuk, hidung tersumbat, berbau tidak sedap, pilek, rongga hidung memerah, kemampuan mencium berkurang dan lendir dari hidung berwarna kuning kehijauan, keluhan ini mungkin bisa hilang dalam waktu lebih dari enam minggu. Akibatnya akan terluka oleh infeksi sebelumnya, rongga hidung menyempit atau tertutup dan tidak dapat mengeluarkan ingus. Sinusitis yang kronis sulit diobati, kondisinya akan makin parah jika tidak cepat-cepat diobati ketika kambuh. Bisa-bisa terbangun pada pagi hari, kelopak mata menonjol, rasa sakit menusuk dari dahi sampai ke bagian atas gigi dan demam, tidak hanya itu, daya menciumnya juga hilang, seperti kebal. Salah satu jalan yang terbaik bagi penderita sinusitis yang kronis adalah operasi, operasi sinus adalah alternatif pengobatan yang terakhir. Itu juga merupakan indikasi sinusitis yang berat dan gagal diterapi.

Operasi dengan endoskopik secara dramatis dapat mengurangi derita pasien, dan pada umumnya lebih cepat memulihkan fungsi drainase. Ada prosedur pengobatan baru dengan memakai teknologi tinggi, suatu tabung semacam pipa kecil, yang dilengkapi kamera fiberopik dan instrumen lainnya dimasukkan melalui hidung. Kemudian diberi antibiotika selama sepuluh hari dan nasal steroid untuk mengurangi peradangan yang lebih jauh dan wajib istirahat antara tiga hingga lima hari.
Kasus sinusitis terburuk terjadi empat tahun terakhir, mengapa ? Karena dunia telah banyak terkontaminasi. polusi di mana-mana, Akibatnya banyak organisme yang lebih kebal di lingkungan sekitar kita saat ini. Harapan satu-satunya adalah agar segera di kembangkan antibiotika baru. Kalau tidak, sinusitis tetap mewabah, tetapi sejauh ini, sinusitis masih dapat dikontrol, asal gejalanya dapat di ketahui dan ditangani secara dini.